Temu Imam Regio Utara (15/06/2022)

BALAI SEMANDANG (15/06/2022) – Kehidupan para imam di Keuskupan Ketapang sangat kental dengan Spiritualitas Kolegialitas. Bentuk nyata dari kolegialitas ini diawali dengan perbincangan hangat di antara para imam, yang dimulai dari pukul 09.00 – 12.30 WIB. Perbincangan ini bertitik tolak dari hasil pertemuan Dewan Imam Keuskupan Ketapang (7, 8/6/2022). Poin penting yang dibicarakan ialah terkait soal pedoman-pedoman, patokan, kriteria dalam pelayanan yang berbasis pendampingan. Secara khusus yang menjadi permenungan bersama ialah soal tindakan dan perkataan sosok imam dalam menjalankan tugas kegembalaan.

Ada tiga poin penting yang menjadi benang merah terkait dengan pedoman sosok imam dalam menjalankan tugas kegembalaan. Pertama, sosok imam yang menyapa dan merangkul umat secara bijak dan profesional. Kedua, pembinaan calon imam ke depan yang beorientasi sekaligus berpedoman pada ciri khas pastoral imam Keuskupan Ketapang. Ketiga, pribadi Yesus sungguh menjadi pioner; motor, dan panutan bagi para imam dalam menjalankan mandat pastoral kegembalaan, baik dalam kehidupan maupun keseharian.

Terkait tugas pelayanan dan pengembalaan bagi anak-anak (PAUD, PIA) bercorak pada pastoral misi Kristus dalam Markus 10:14 “biarkan anak-anak datang kepada-Ku. Jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga”. Artinya, imam sungguh harus menyapa dan merangkul kehadiran mereka. Terkait dengan tugas pelayanan dan pengembalaan bagi kaum muda (REMAKA, OMK) meneladan pastoral Yesus Kristus dalam Matius 11: 28-30 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. Artinya, imam sungguh menerima dan mendengarkan mereka dengan telinga hati.

(Fr. Petrus Riyant – Frater Pastoral di Paroki St. Yosef, Meraban)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini