Banjir Terjadi

Ketapang – Kalimantan Barat. Dalam tahun ini (2022), beberapa wilayah di Keuskupan Ketapang, banjir besar sudah dua kali. Pertama, terjadi pada tanggal 11 Februari 2022. Kedua, Oktober 2022. Bulan Oktober ini lebih parah dibandingkan banjir sebelumnya, bahkan dampak banjir, terlihat tinggal atap rumah (Riam Kota – Jelai Hulu).

Riam Kota

Dampak Banjir

Komsos Ketapang.JPG

Hujan mulai turun sejak tanggal 7 Oktober 2022. Curah hujan sampai tanggal 10 Oktober, menyebabkan beberapa kecamatan sudah mulai terkena air pasang, yang mengenang di berbagai tempat, bahkan akses jalan trans Kalimantan tidak bisa dilalui dengan kendaraan roda dua dan empat. Terparah adalah pada tanggal 11, 12 Oktober, di mana di wilayah kecamatan Jelai Hulu, Nampak air sudah mencapai atap rumah warga. Banyak akses jalan menjadi tidak bisa dilewati, terputus. Beberapa warga harus mengungsi ke rumah keluarga, dan ke tempat yang sudah disediakan oleh paroki.

Penyebab banjir adalah curah hujan yang tinggi di berbagai tempat, air yang mengalir sudah tidak terelakkan lagi akibat banyak hutan yang sudah berubah menjadi lahan perkebunan sawit yang meluas. Selain itu, longsor juga terjadi di wilayah Desa Limpang, Benatu, Jelai Hulu. Untunglah masih jauh dari pemukiman penduduk.

Beberapa kecamatan yang terdampak, berdasarkan data dari Caritas Keuskupan Ketapang (CKK) adalah Kecamatan Jelai Hulu, Tumbang Titi, Sungai Laur, Sandai, Hulu Sungai, dan Simpang Hulu.

Banyak Orang Baik

Air yang mulai naik, membuat banyak warga was-was. Beberapa warga yang tidak siap harus berhadapan dengan barang-barang yang ada di rumah menjadi rusak, hilang, karena air yang naik menjadi tidak terduga.

Pihak Keuskupan dalam hal ini Caritas Keuskupan Ketapang berkoordinasi dengan paroki-paroki yang terkena dampak banjir, membuka posko bantuan untuk korban bencana banjir. Banyak orang baik yang membantu, yang dengan ketulusan hati menyumbangkan materi untuk para korban.

Koordinasi antara paroki dan pihak Caritas Keuskupan, memunculkan banyak gerakan. Posko di paroki paroki berjalan dengan baik. Tempat untuk para pengungsi juga disediakan. OMK-OMK di beberapa paroki juga terlibat aktif membantu. Kerjasama antar pihak keuskupan, pihak pemerintah, menghasilkan sinergi yang baik.

(Kamis, 13 Oktober 2022 – Komsos Ketapang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini