Tanjung, 3 Agustus 2025 – Suasana Temu OMK Regio Selatan semakin hangat dan bermakna. Dalam homilinya saat misa pagi, Romo Boni mengingatkan dengan tegas namun penuh semangat bahwa OMK itu bukan Ogah, Malas, dan Kabur! OMK adalah mereka yang bangkit dan bersinar. Anak muda Katolik diajak untuk berpikir tentang hal-hal yang di atas bukan hanya soal dunia dan kesenangan, tapi juga tentang iman dan masa depan.
Setelah misa, kegiatan dilanjutkan dengan sesi refleksi. Banyak peserta mengungkapkan bahwa hal paling berkesan bagi mereka adalah kesempatan bertemu teman-teman dari paroki lain. Apalagi saat menginap di rumah umat, peserta diacak agar bisa berkenalan dan belajar hidup bersama dengan teman baru. Ada juga yang merasa bersyukur karena mendapat wawasan baru soal politik dan hidup menggereja dari sesi Kak Maria Rosa, yang sharing dengan penuh semangat dan pengalaman nyata.
Romo Boni, selaku moderator OMK Regio Selatan, juga menyampaikan pesan yang menyentuh dan sangat relevan bagi anak muda masa kini. Ia mengajak OMK untuk memandang diri secara positif dan menjauhi hal-hal yang merusak masa depan seperti judi online, narkoba (garam Cina), dan tindakan tidak terpuji seperti mencuri (COD – Cari Ongkos Dapur), jadi pengalit (pencuri sawit), hingga kebiasaan bergosip dan membuat kubu-kubu yang memecah belah kebersamaan OMK. Pesannya jelas: jadi OMK itu harus berani beda, berani baik!
Setelah sesi refleksi, dilanjutkan dengan pembagian hadiah lomba menyanyikan hymne Tahun Yubelium. Semua paroki ikut serta, kecuali Paroki Tanjung selaku tuan rumah, yang menampilkan perwakilan dari asrama putri sebagai bentuk penghormatan dan sambutan.
Makan siang menjadi momen terakhir sebelum perpisahan. Dengan ransel di punggung, seluruh peserta membentuk lingkaran besar. Mereka menyanyikan lagu Kemesraan, Perpisahan Termanis, dan Sayonara. Suasana haru pun tak terelakkan karena di balik canda dan tawa, ada kenangan dan persaudaraan yang tidak akan terlupa.
Temu OMK kali ini bukan hanya tentang kumpul-kumpul, tapi tentang menjadi pribadi muda Katolik yang kuat, cerah, dan penuh harapan.
Ditulis oleh Fr. Memet
