Uskup Pertama Keuskupan Ketapang

Mgr. Gabriel Wilhelmus Sillekens lahir pada tanggal 6 Juli 1911 di Roggel, Limburg, provinsi yang telah menyumbang begitu banyak benih panggilan untuk misi. Provinsi Belanda Selatan juga diizinkan untuk berkontribusi pada pendidikan Mgr. Sillekens: beliau belajar ilmu humaniora di Seminari Passionis, Haastrecht (Z.H.).

Ketika beliau masuk Kongregasi Pasionis, beliau mengambil nama pelindung rumah belajar tersebut. Pada tanggal 1 September 1929 beliau mengucapkan profesi kekalnya. Beliau dikirim ke Roma dua kali: satu tahun (1933-1934) sebagai mahasiswa teologi di Rumah Induk Kongregasi SS. Giovanni e Paolo; kemudian, setelah ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 10 Mei 1936, beliau melanjutkan studi teologinya di Angelicum. Setelah itu beliau kembali ke Belanda, Alma Mater Nijmegen juga memberikan pengaruhnya dalam pendidikannya; ia menyelesaikan doktor dalam teologi di sana, jurusan Kitab Suci.

Setelah itu beliau menjadi profesor eksegesis di Theologicum of The Pasionis di Mook untuk beberapa waktu, di mana beliau juga menjadi Direktur para mahasiswa teologi untuk sementara waktu.

Berbekal ilmu pengetahuan dan terlatih dalam pemerintahan, beliau dari tahun 1946 sampai 1952 menjadi Provinsial Pasionis dari provinsi Belanda dan kemudian pada tanggal 15 Juli 1952 sebagai pemimpin misi dikirim ke Kalimantan Barat Daya. Di sini para pater pasionis telah memulai pekerjaan misionaris pada tahun 1946 di daerah yang masih di bawah administrasi Mgr. T. van Valenberg, OFM Cap., Vikaris Apostolik Pontianak.

Pada tanggal 26 Juni 1954 berita pertama diterima bahwa Ketapang menjadi Prefektur yang wilayahnya meliputi Kabupaten Ketapang ditambah sebagian dari Kabupaten Sanggau sebelah selatan Sungai Kapuas, yaitu Sekadau dan Meliau. Prefektur Ketapang baru secara resmi didirikan pada tanggal 5 Juli 1954 dan dengan demikian dipisahkan dari Vikariat Pontianak. Luasnya kira-kira sebesar Belanda. Wilayah ini memiliki kurang lebih 100.000 penduduk, terdiri dari Cina, Melayu dan Dayak.

Pater Gabriel Sillekens diangkat oleh Paus Pius XII menjadi Prefek Apostolik pertama pada 25 Agustus 1954. Barulah pada tanggal 13 November 1954 Pater Gabriel Sillekens dilantik menjadi Prefek Apostolik Ketapang. Di bawah kepemimpinannya, Prefektur Ketapang memulai babak baru dalam perjalanan iman Katolik dan dalam misi muda ini terbersit harapan untuk terus berlanjut dan meningkat dengan mantap. Pada tanggal 26 Januari 1961 diterima berita bahwa prefektur Ketapang dijadikan Keuskupan. Mgr. Sillekens sebagai Prefek diangkat menjadi Administrator Apostolik. Langkah demi langkah dipersiapkan untuk pelantikan uskup pertama di Ketapang. Semua pastor dan Mgr. Sillekens diharap mengajukan 3 nama yang dirasa cukup baik untuk menjadi Uskup Ketapang. Tiga atau empat di antaranya mendapatkan surat yang sangat rahasia di mana mereka dimintai keterangan mengenai 3 orang yang mungkin telah mendapat perhatian dari atasan.

Setelah setahun lebih proses pemilihan untuk Uskup Ketapang, akhirnya Paus Yohanes XXIII memutuskan bahwa Mgr. Gabriel Sillekens, Administrator Apostolik, terpilih menjadi Uskup Keuskupan Ketapang yang pertama. Pada tanggal 2 April 1962 Mgr. Gabriel Sillekens menerima surat resmi pengangkatan beliau untuk menjadi Uskup pertama Ketapang dan pada tanggal 17 Juni 1962 beliau ditahbiskan menjadi Uskup Ketapang. Luas wilayah Keuskupan ketapang pada tahun 1962 adalah 42.800 km2 dan dihuni oleh sekitar 182.000 jiwa serta sekitar 6.000 penduduknya adalah Katolik.

Keuskupan Ketapang waktu itu dilayani oleh 16 imam misionaris dan seorang imam pribumi. Keuskupan Ketapang saat itu juga memiliki 16 suster yang bekerja di sana dan ada 34 sekolah dengan 2.623 siswa. Setelah 16 tahun menjabat sebagai Uskup Ketapang, Mgr. Sillekens mengundurkan diri pada tahun 1978. Pada tanggal 9 Mei 1981 beliau meninggal dunia di Belanda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini