Supervisi Paroki Santa Maria Assumpta Tanjung

Pada Kamis, 2 Oktober 2025, Paroki Santa Maria Assumpta Tanjung menerima kunjungan supervisi dari Keuskupan Ketapang. Kehadiran Bapa Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi, bersama Sekretaris Keuskupan, Rm. Simon, serta tim keuangan, Mas Agung, menjadi momen penting untuk melihat sejauh mana perkembangan iman umat di paroki.

Dari pihak paroki, hadir anggota Dewan Pastoral Harian (DPH), Pengurus Amal Gereja (PAG), para ketua stasi dan kring, serta perwakilan dari biara Bruder FIC dan Suster OSA. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana persaudaraan dan semangat pelayanan, demi memperkuat kehidupan iman umat di Paroki Maria Assumpta Tanjung.

Dalam kesempatan ini, Rm. Andreas Krishna Gunawan, yang akrab disapa Romo Mona, memperkenalkan skuad DPH Paroki Santa Maria Assumpta Tanjung. Beliau juga menyampaikan rencana pelayanan pastoral ke stasi-stasi dengan menginap, sehingga dapat mengadakan pertemuan malam hari bersama pengurus umat.

Romo Mona menambahkan bahwa akan ada pembinaan bagi para Katekis Inisiasi, yang dilaksanakan setelah mereka membina anak-anak Komuni Pertama sebanyak empat kali pertemuan. Setelah anak-anak menyelesaikan Komuni Pertama, akan diadakan expo pelayanan untuk mengarahkan mereka menjadi lektor, pemazmur, dan misdinar, sebagai bentuk pembinaan iman berkelanjutan.

Para tim bidang organisasi juga diperkenalkan dan berdiri di hadapan umat untuk menunjukkan kesiapan melayani.

Paroki Santa Maria Assumpta Tanjung sendiri tengah memasuki babak baru kepemimpinan, dengan pergantian dari Rm. FX. Krisno Handoyo kepada Rm. Andreas Krishna. Serah terima jabatan Pastor Paroki telah berlangsung pada 17 Agustus 2025. Menjelang supervisi dari Tim Keuskupan Ketapang pada bulan September, Dewan Pastoral Paroki (DPP) melakukan evaluasi tata kelola. Hasil evaluasi menunjukkan skor rata-rata turun menjadi 8,2, dengan rincian: Bidang Penggembalaan mencatat skor 7,6, Administrasi 8,6, dan Pengelolaan Harta Benda 8,4.

Meski terjadi penurunan, umat dan pengurus paroki tetap berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola pelayanan. Dalam kesempatan ini, umat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapa Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi, dan tim supervisi yang hadir untuk mendampingi sekaligus meneguhkan semangat pelayanan di Paroki Assumpta Tanjung.

Bapa Uskup menyampaikan bahwa supervisi merupakan cara untuk memahami bahwa Allah mengasihi kita, sehingga kita didorong untuk terus tumbuh dan berkembang, baik dalam jumlah umat maupun kualitas hidup beriman.


Tata Kelola Administrasi dan Keuangan

Rm. Boni memaparkan mengenai tata kelola administrasi paroki. Tahun 2025, bidang ini mengalami penurunan skor sebesar 0,1 poin menjadi 8,6. Meskipun demikian, pengelolaan administrasi paroki dinilai berjalan baik, meskipun belum semua program kerja tahunan dijabarkan ke dalam kegiatan nyata.

Administrasi sakramental menunjukkan peningkatan menjadi 8,1, meskipun masih ditemukan keluhan umat terkait pencarian arsip manual. Sementara itu, Program PUPUKK mendapat nilai tertinggi, yakni 9,1, karena dinilai sangat membantu pengelolaan data umat dan sakramen secara cepat dan aman. Ke depan, diperlukan peningkatan kontrol, transparansi, serta evaluasi rutin agar administrasi paroki semakin akuntabel dan profesional.


Penggembalaan dan Pendampingan Iman

Pak Oramahi menyampaikan pandangannya mengenai pengembangan Gereja, khususnya tentang penguatan iman orang muda agar tidak mudah berpindah keyakinan. Tantangan terbesar adalah mengumpulkan kaum muda yang sering kali kurang mendapat dukungan dari orang tua.

Menanggapi hal ini, Bapa Uskup mengusulkan untuk mengadakan program “Ngopi” (Ngobrol Pintar) bersama orang muda, sebagai sarana pendekatan yang lebih santai dan efektif.

Senada dengan itu, seorang koordinator bidang Liturgi dan Pewartaan, ibu Erek, juga menyampaikan keprihatinan tentang lemahnya iman anak muda dan tingginya risiko pindah keyakinan. Bapa Uskup mengiyakan bahwa kurangnya dukungan keluarga dan komunitas menjadi faktor penting. Beliau menambahkan bahwa kurangnya komunikasi dengan kaum muda dan minimnya pemahaman mereka tentang keputusan iman juga berperan dalam fenomena ini.

Seorang katekis senior, Pak Donny, yang dikenal telah berjasa dalam mengembangkan iman umat, mengusulkan adanya pendampingan khusus bagi para katekis, mengingat latar belakang mereka yang beragam dan tidak semuanya berasal dari sekolah katekis. Ia menegaskan perlunya pendampingan lebih intens agar para katekis semakin militan dalam pelayanan.


Pengelolaan Harta Benda

Pak Momo, selaku Ketua Dewan Pastoral Harian, menyampaikan laporan pengelolaan harta benda paroki. Tahun 2025, bidang ini memperoleh skor rata-rata 8,4, turun 0,3 poin dari tahun sebelumnya.

Bidang kelembagaan dan pengelolaan tanah masih memerlukan perhatian serius, terutama dalam pencatatan inventaris dan penegasan status aset di stasi-stasi. Beberapa aset tanah sudah bersertifikat, namun masih ada yang atas nama pribadi dan sedang dalam proses penyesuaian.

Sementara itu, pengelolaan rekening, keuangan, dan akuntansi paroki dinilai berjalan baik dengan skor tinggi, menunjukkan adanya transparansi dan akuntabilitas yang terus ditingkatkan. Ke depan, diperlukan monitoring dan kontrol rutin agar harta benda paroki semakin berdaya guna bagi kesejahteraan umat dan pelayanan Gereja.


Suasana Supervisi dan Penutup

Supervisi Paroki Santa Maria Assumpta Tanjung berlangsung dalam suasana penuh semangat dan keterbukaan, meskipun diakui ada beberapa kemunduran dalam pelayanan. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 16.00 hingga 22.00 diikuti dengan antusiasme tinggi oleh seluruh peserta. Bahkan, perwakilan dari Stasi terjauh, Stasi Karang Dangin, hadir dan bertahan hingga acara selesai.

Suasana kebersamaan dan persaudaraan terasa semakin hangat sepanjang proses supervisi. Acara ditutup dengan doa malam bersama dan sesi foto kenangan.

Keesokan paginya, hasil rekomendasi supervisi diselesaikan dan secara resmi diserahkan kepada Romo Mona selaku Pastor Paroki Santa Maria Assumpta Tanjung. Penyerahan ini menjadi langkah penting untuk menindaklanjuti evaluasi dan masukan dari tim supervisi, sehingga rekomendasi tersebut dapat menjadi pedoman dalam memperbaiki tata kelola pelayanan paroki ke depan.

Penulis oleh Fr. Memet Saputra

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini