Simpang Dua, 11-12 Mei 2024, sebanyak 47 peserta dari berbagai paroki yang ada di Keuskupan Ketapang, mengikuti pelatihan menulis. Pelatihan ini mendatangkan tiga narasumber.

Pertama, RD. FX. Kurnia Yudatama. Tema yang dibawa adalah: Kecerdasan Artifisial dan Kebijaksanaan Hati. Dalam pengantar, Rm. Koko menyampaikan, “Media komunikasi semakin hari semakin canggih, maka baik kalau dimanfaatkan secara baik pula”. Selanjutnya, Rm. Koko menekankan pesan Paus Fransiskus bahwa media sosial itu anugerah yang mesti digunakan untuk pewartaan Kasih.

Kedua, Tina Lie. Tina Lie adalah founder Bumi Menulis, yang berasal dari Keuskupan Sanggau. Tina sapaannya banyak mengadakan pelatihan di berbagai daerah secara online maupun tatap muka. Bahkan sosok Tina pernah di-wawancarai oleh reporter Timnya Kick Andy. Tema yang dibawakan oleh Tina adalah, Teknik Menulis. Dalam presentasinya kepada para peserta kegiatan ini, Tina menegaskan bahwa dasar untuk menulis adalah banyak membaca. Dengan banyak membaca, maka akan mudah untuk menentukan tema dan pola dalam tulisan. Lebih lanjut, sumber inspirasi menulis bisa diambil dari kehidupan sehari hari. Oleh sebab itu, ada tiga poin yang menjadi acuan, pertama: Melihat, kedua: Mendengar, dan yang ketiga adalah mencium.

Ketiga, adalah Bapak Amon Stefanus. Pak Amon berasal dari Kampung Banjur, Kecamatan Simpang Dua. Beliau banyak menulis buku buku terkait Karya Pastoral di Keuskupan Ketapang. Dalam presentasinya, beliau membawakan tema: Menjadi Penulis Dayak dalam Gereja Katolik. “Ternyata banyak penulis Dayak yang bisa menjadi inspirasi anak anak muda untuk terjun menjadi penulis. Menulis harus dimulai dari peristiwa kecil yang terjadi sekitar kita” papar beliau. Diakhir sesi beliau mengajak peserta untuk membuat reportase kegiatan kegiatan yang ada di paroki.
Tindak lanjut dari kegiatan ini, diharapkan para peserta terlibat dalam karya pastoral di bidang menulis, di paroki masing- masing, sehingga setiap kegiatan paroki bisa disosialisasikan dan menjadi jejak jejak sejarah di kemudian hari.
RD. Blasius Suhanedi Kusmantoro