Demikian Judul yang saya pilih setelah saya bergelut dengan ide-ide yang berterbangan di kepala saya.
Saat saya ditunjuk sebagai ketua Panitia pada rapat di Pastoran pada hari kamis tgl. 1 November 2018 jam 8 malam untuk kunjungan Bapa Uskup, Pastor Ilwan selaku pastor Pra Paroki St.Petrus dan Paulus Sungai Daka sekaligus yang memimpin rapat pada malam itu berkata : “ Mariarosa, saya tidak ada ide untuk kunjungan Uskup kali ini jadi Mariarosa silakan mencari ide dan setelah ketemu idenya baru diusulkan kepada Pastor”.
Saya kaget mendengarnya, singkat cerita saya mulai mencari referensi sampai saya berdiskusi kesana kemari dan mencari ide sampai mencari jaringan internet di Sandai, karna memang di kampung saya belum ada sinyal untuk jaringan internet.
Setelah mencari ide dan berdiskusi maka saya mengajukan usulan ke Pastor Ilwan judul kunjungan Uskup kali ini yang mana Uskup mengunjungi kampung kami sudah yang ke lima kalinya selama beliau menjadi Uskup di Keuskupan Ketapang. Judul yang saya ajukan TALKSHOW : “ DUA JAM BERSAMA USKUP”.
Setelah saya jelaskan panjang lebar maka judul tersebut di – acc sama Pastor Ilwan.
Kenapa saya pilih judul DUA JAM BERSAMA USKUP Karena saya merancang setiap sesi pertemuan dengan kategori berbeda setiap dua jam. Setiap talkshow hanya akan berlansung dua jam saja.
Begitulah singkat cerita kenapa KUNJUNGAN USKUP BERBENTUK TALKSHOW DAN DENGAN JUDUL UTAMA : DUA JAM BERSAMA USKUP.
Hari yang di tunggu–tunggu pun tiba.
Senin, 26 November 2018, Bapa Uskup tiba di Pra Paroki St.Petrus dan Paulus Sungai Daka jam 15.40 disertai hujan saat itu Uskup dengan supirnya beserta 1 frater dari seminari tiba dengan selamat, meskipun melewati jalan yang berlumpur karena memang masuk ke desa kami masih melalui tanah kuning belum aspal jalannya. Uskup disambut oleh DPP Pra Paroki Sungai Daka dan beberapa Pengurus inti dari stasi St.Thomas Kenjaing dan Stasi MRPD Kalam. Kedatangan beliau meski diguyur hujan namun tetap hangat karena kehadiran Bapa Uskup sudah ditunggu-tunggu, senyum hangat dan sapaan Bapa Uskup membuat suasana menjadi lebih hangat dan penuh kasih. Setelah salaman dan bercerita serta makan bersama, Bapa Uskup langsung saya sodorkan jadwal malam pertama beliau di kunjungan kali ini. Mengingatkan beliau bahwa malam jam 7 ada Talkshow Dua Jam bersama para pemuka adat.
Sesi pertama DUA JAM BERSAMA USKUP dengan tema : GEREJA BERBUDAYA DAN BUDAYA ADAT MENGEREJA.
Pada hari Senin, 26 november 2018 jam 7 malam, Bapa Uskup Pius Riana Prapdi menuju gedung serba guna desa Sungai Daka ditemani Pastor Silvanus Ilwan, Cp.
Pada malam pertama kunjungan Bapa Uskup ini, saya pilih pemuka adat dulu untuk berdiskusi dengan Bapa Uskup. Talkshow pertama ini dihadiri oleh ketua DAD kecamatan Sungai Laur Bapak Anastasius Ase, ditemani beberapa temenggung, ada temenggung dari Kepari, Semapau, Bengaras, Kalam dan Sungai Daka.
Dalam talkshow tersebut banyak yang dibahas baik oleh Bapa Uskup maupun pemuka Adat. Dalam Talkshow pertama ini dipandu oleh teman saya Rikardo Meli. Beliau ini teman saya di KOMKEP Keuskupan Ketapang.
Talkshow di buka dengan salam nasional Dayak Kalimantan Barat dan Salam Dayak Lawang Sungai Laur. Begini kalimat salamnya, salam nasional Dayak : “Adil Ka’Talino, Bacuramin Ka’Saruga, Basengat Ka’Jubata”. Dijawab :”Arus”.
Salam Dayak Lawang Sungai Laur : “Setompap Tinggi Duduk, Sekilan Tinggi Bediri, Ngkadah Kelangit Tinggi, Ka’Sarugo, Nyombah Nyungkun Ke Doto Sengiang”. Dijawab : “Auk“.
Bapa Uskup dalam Talkshow mengatakan bahwa yang berkesan saat beliau memasuki kampung dayak itu tradisi menginjak tanah dengan menginjak telur dan minum tuak. Yang mana kata beliau ada kepanjangan dari kata “TUAK” yaitu TUHAN ADALAH KASIH.
Maka dalam talkshow dua jam itu beliau juga berpesan agar selalu menjaga kelestarian budaya dan beliau memberikan satu ayat dari Flp 4:8 “jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu“.
Hari kedua Selasa, 27 November 2018 dibuka dengan misa harian dan setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan kasih ke rumah orang sakit. Kami berangkat mulai jam 8 pagi, didukung cuaca yang cerah Bapa Uskup mendatangi 11 rumah orang sakit.
Kunjungan kasih ini saya masukkan dalam kunjungan Bapa Uskup, karena saya mau orang-orang sakit yang ada di kampung saya, juga merasakan bahagia yang kami rasakan berjumpa langsung dengan Bapa Uskup dan melihat langsung Bapa Uskup bukan dari cerita karena mereka tidak mampu untuk datang langsung ke gereja.
Terlihat dari pancaran wajah mereka saat Bapa Uskup menaiki rumah dan bercerita dengan penuh kasih kepada mereka.
Ini pertama kali dilakukan di Pra Paroki kami kunjungan kerumah-rumah orang sakit, harapan ke depannya masuk dalam program setiap Pra Paroki dan Paroki di Keuskupan Ketapang.
Selanjutnya jam 2 siang Bapa Uskup kembali mengikuti Talkshow Dua Jam Bersama Uskup, namun kali ini Bapa Uskup akan berjumpa dengan Misdinar dan Sekami. Misdinar yang hadir selain dari Pusat Pra Paroki St.Petrus dan Paulus Sungai Daka, juga dihadiri Misdinar stasi MRPD Kalam dan Misdinar Stasi St.Fransiskus Bengaras. Bapa Uskup Pius ditemani Pastor Kariono, CP dan Bapak Fransiskus Sabarani.
Tema talkshow kedua ini adalah mengenal Uskup lebih dekat. Semangat anak-anak sekami dan misdinar sangat luar biasa. Saking semangat dan rasa ingin tahunya, ada yang bertanya kepada Mgr.Pius seperti ini apakah Mgr.Pius sebelum menjadi Uskup waktu muda punya cinta pertama? Semua yang ada di ruangan itu tertawa. Mgr.Pius dengan senyuman khasnya menghampiri misdinar tersebut dan berkata Ada. Anak-anak semua kompak bilang ciyeeee.
Mgr.Pius mengatakan bahwa mencintai tidak harus memiliki. Dan Mgr.Pius lebih memilih mencintai semua orang dengan memilih masuk seminari. Tepuk tangan gemuruh di ruangan pun mengema.
Kemudian, ada yang bertanya apa tugas seorang Uskup? Mgr.Pius lagi-lagi dengan senyum kasihnya menjawab : tugas Uskup salah satunya adalah mendoakan umatnya. Sambil mengambil topi di kepalanya Bapa Uskup mengatakan Solideo ini kenapa dipakai di kepala artinya tanda bahwa Uskup selalu berdoa untuk umatnya.
Dalam talkshow dua jam tersebut banyak pesan yang disampaikan kepada Misdinar dan Sekami. Dari Mgr.Pius Riana Prapdi berpesan tanamkan semboyan 2D2K dalam diri mereka dan semboyan children helping children. Beliau sampai mempraktikkan bagaimana anak menolong anak. Jadi mereka saling bergandengan tangan saling mendoakan satu sama lain dengan memegang pundak temannya. Misdinar juga diingatkan untuk melayani dengan kasih.
Pastor Kariono berpesan berdoa,belajar dan selalu bersyukur.
Bapak Fransiskus Sabarani berpesan kepada misdinar dan sekami untuk selalu berdoa Bapa Kami dan Salam Maria setiap hari dan mendoakan orang tua mereka. Saat bertugas misdinar diingatkan agar tidak mengobrol hingga misa selesai.
Talkshow ditutup dengan meriah dimana Bapa Uskup mengajak seluruh misdinar dan sekami bernyanyi sambil berkeliling sambil memegang pundak temannya.
Talkshow ketiga dimulai pada jam 7 malam. Kali ini Mgr.Pius ditemani banyak narasumber dengan tema di setiap orang berbeda. Talkshow ketiga ini audiensnya adalah PASUTRI DAN OMK.
Mgr.Pius temanya Membina Keluarga Katolik dan OMK. Dan untuk narasumber yang menemani Mgr.Pius adalah Bapak Fransiskus Sabarani dengan tema Membina Kehidupan Katolik dalam Keluarga, Bapak Aquino Ceger dengan tema Mengkomunikasikan Politik dalam Keluarga Katolik dan OMK, Bapak Apollo Grosi dengan tema Optimisme dalam mencapai Tujuan, Bapak Markus Joko Tomi dengan tema Orang Muda Berani Mengambil Keputusan.
Pada talkshow ketiga ini banyak hal yang dibicarakan dari mengendalikan emosi dalam keluarga, mendoakan anak saat anak berbuat salah, mengajarkan politik yang penuh dengan kasih, tetap optimis pada satu tujuan yang ingin dicapai dan tidak menyerah hingga berani mengambil keputusan meskipun diketahui bahwa keputusan yang diambil ada resikonya.
Kunjungan Bapa Uskup Pius Riana Prapdi ke Pra Paroki St.Petrus dan Paulus Sungai Daka ditutup pada hari rabu,28 november 2018 dengan misa bersama umat dan makan bersama umat.
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapa Uskup atas kunjungan kali ini begitu banyak yang beliau lakukan dengan kasihnya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh umat Sungai Daka, Kalam, Bengaras, Entinap, Semapau dan Kenjaing atas dukungan dan kehadirannya. Terima kasih kepada para donatur dan para narasumber, terima kasih kepada teman saya yang sudah membantu di MC ( Meli Rikardo dan Paula Nani), terima kasih kepada DPP, Koor Porta fidei dan Lumen fidei, OMK sungai daka, ibu dan bapak yang memasak untuk makan bersama, Misdinar dan Sekami serta rekan-rekan Panitia.
Penulis : Mariarosa (Ketua Panitia)
Foto : Frater Erfan, Andris Shanca, Sugianto, Siopo dan Mariarosa