Sungai Daka – Maria Rosa, sosok Orang Muda Katolik (OMK) yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Gereja Santo Petrus dan Paulus Sungai Daka, telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pelayanan gereja sejak usia remaja. Keaktifannya dalam berbagai kegiatan pastoral membuatnya dikenal sebagai pemimpin muda yang penuh semangat dan inspiratif.
Sejak remaja, Maria Rosa sudah aktif dalam berbagai kegiatan gereja. Bergabung dalam petugas Lektor, menjadi Ketua OMK selama 10 tahun dan aktif di berbagai kegiatan OMK. Semangat pelayanannya terus tumbuh, hingga ia dipercaya untuk memimpin berbagai kegiatan di lingkungan paroki, termasuk koordinasi kegiatan OMK dan aksi sosial bagi umat yang membutuhkan. Menjadi panitia dalam pemilihan dewan stasi dengan caranya yang unik berkeliling kampung membawa speaker aktif dan menyampaikan ajakan kepada umat untuk datang memilih ke gedung serbaguna tempat pemilihan.
“Pelayanan di gereja bukan sekadar tugas, tetapi panggilan. Saya percaya bahwa semakin kita melayani, semakin kita bertumbuh dalam iman”, ungkap Maria Rosa.
Sebagai Ketua DPP Santo Petrus dan Paulus Sungai Daka, Maria Rosa membawa banyak perubahan positif, seperti peningkatan keterlibatan umat dalam kegiatan gereja, penguatan pembinaan iman kaum muda, sarana dan prasarana Gereja yang mulai dilengkapi, serta pengelolaan administrasi paroki yang lebih tertata. Ia juga aktif menjalin komunikasi dengan berbagai komunitas di paroki (pusat paroki sampai stasi-stasi) untuk memastikan bahwa setiap umat merasa dilibatkan dalam dinamika hidup menggereja.
“Harapan saya, gereja semakin menjadi rumah bagi semua, terutama bagi anak muda. Kita ingin menciptakan lingkungan yang hangat dan mendukung agar kaum muda merasa dipanggil untuk melayani”, tambahnya.
Dengan kepemimpinan dan dedikasinya, Maria Rosa menjadi contoh nyata bahwa Orang Muda Katolik memiliki peran penting dalam kehidupan Gereja. Kehadirannya di tengah umat bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai sahabat dan inspirasi bagi generasi muda yang ingin semakin dekat dengan Tuhan.
“Muda bukan berarti melupakan yang tua dan tua bukan berarti lebih dari yang muda. Mari muda dan tua saling bergandengan tangan dan saling mendukung dalam memajukan paroki tercinta”, tutupnya. (KK / Frans Doni)