BAPAKAT (Bapak-Bapak Katolik) & OMK (Orang Muda Katolik) Paroki st. Gemma Galgani foto bersama di depan Gereja

April 2025 menjadi momentum istimewa bagi umat Katolik dalam menjalani masa pantang dan puasa, yang mencapai puncaknya pada rangkaian Pekan Suci. Dimulai dari Minggu Palma, dilanjutkan Kamis Putih, Jumat Agung, Vigili Paskah, hingga puncaknya di Hari Raya Paskah yang jatuh pada Minggu, 20 April 2025.

Tulisan ini tidak hendak membahas tata liturgi secara mendalam, melainkan ingin menggambarkan makna cinta kasih dan semangat kebersamaan umat di Paroki Katedral Santa Gemma Galgani Ketapang selama menjalani pekan suci tersebut.

Awal April, Dewan Pastoral Paroki (DPP) telah menggelar sejumlah rapat bersama tim kerja. Hingga tibalah waktunya umat diajak hadir dalam kerja bakti massal yang dilaksanakan pada 12 April 2025 di kompleks Keuskupan—yang merupakan satu kesatuan dengan Gereja Katedral.

Umat datang dengan antusias dan semangat tinggi. Tanpa banyak komando, mereka langsung membaur dalam kerja: membersihkan pekarangan gereja, merapikan gedung-gedung seperti Gedung Paroki, Gedung Silikens, WC umum, Pendopo Tan Ahak, hingga menyirami tanaman dan memangkas rumput. Tawa dan canda terdengar di antara mereka—sebuah simbol nyata dari cinta kasih yang hidup di tengah komunitas.

Pekan Suci pun dimulai. Setiap tim kerja DPP menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi. Semua fokus bekerja—dalam keheningan liturgi maupun dalam dinamika teknis pelayanan. Seusai setiap Misa, umat dan tim kerja bahu-membahu: merapikan kursi, membersihkan area gereja, dan kadang menutup hari dengan kebersamaan dalam makan sederhana. Semua dilakukan dengan cinta.

Crew Komsos, yang kelelahan bertugas …..

Di tengah kelelahan pelayanan, lirik lagu ini menggema di hati:

Bapa-ku bertanya;
Mampukah ku ‘kan setia;
Menghidupi rahmat-Mu;
Dalam langkah lemah-ku.

Lirik itu seolah menjadi doa diam-diam bagi mereka yang melayani—sebuah refleksi akan perjuangan menjaga kesetiaan dan semangat dalam pelayanan, meski tubuh terkadang lelah.

Kesetiaan hati untuk melayani menjadi kekuatan utama sepanjang Pekan Suci. Ia menjadi pelabuhan tempat cinta berlabuh, tempat kelemahan daging dilunakkan oleh semangat iman. Dalam cinta yang diwujudkan lewat kerja nyata, Pekan Suci di Paroki Katedral Santa Gemma Galgani bukan sekadar rangkaian perayaan iman, melainkan juga sebuah kisah tentang cinta kasih yang hidup—dan terus bertumbuh—di tengah umat-Nya.

DZB

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini