Pagi ini, Jumat 25 Oktober 2024, suasana di DG terasa istimewa. Secangkir kopi pahit khas DG menjadi teman bincang bersama Mgr. Agus, Uskup Agung Keuskupan Pontianak. Kehadiran beliau setelah selesai memberikan retret untuk para pastor di Ketapang menambah hangat perbincangan.

Dalam suasana santai itu, Mgr. Agus berbagi cerita tentang pengalamannya selama 10 tahun menjadi Uskup Agung. Dengan gaya yang sederhana namun penuh makna, beliau mengungkapkan bahwa seorang rohaniwan juga harus bisa memiliki pemikiran sebagai seorang pebisnis, harus mampu membangun relasi. Tidak bisa lagi terus-menerus dengan pola-pola lama mengharapkan bantuan luar. Menurutnya, salah satu cara menjaga keberlangsungan keuskupan adalah kemandirian lewat sektor usaha. Dengan mengasah kemampuan dan keterampilan, termasuk dalam hal yang paling sederhana seperti beternak babi misalnya.

Di tengah cerita-ceritanya yang inspiratif, ada satu pesan yang begitu mendalam dan mengena. “Jangan hanya menggantungkan harapan kepada karya Roh Kudus jika kita sendiri tidak bisa rajin”, kata Mgr. Agus. “Bapa tentu akan lebih memperhatikan anak-Nya yang rajin, ketimbang yang hanya berpangku tangan.”

Sebuah nasihat sederhana, mengingatkan bahwa kerja keras dan ketekunan selalu berjalan berdampingan dengan rahmat Tuhan.

Sungguh, pagi yang penuh makna di DG.

-Frans Doni-

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini