Tahbisan Imam Baru RD. Bonifasius Mite oleh Uskup Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi Jumat (29/6) di Gereja Paroki MRPD Air Upas.

AIR UPAS, TRIKA – Hari ini Jumat (29/6) hujan mengguyur Air Upas, tidak menyurutkan niat umat untuk mengikuti tahbisan imam RD. Bonefasius Mite. Tahbisan Imam ini bertepatan dengan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus. Rangkaian acara diawali dengan upacara adat penyerahan Diakon Bonifasius Mite sebagai orang Flores ke dalam budaya Dayak, dengan demikian Pastor Boni kelak menjadi imam yang melayani semua suku secara khusus umat Dayak.

Dalam homilinya, Bapak Uskup menceritakan Petrus dan Paulus tidak ditahbiskan dengan minyak Krisma, mereka ditahbiskan dengan darah kristus, begitu juga dengan Diakon Boni ditahbiskan tidak hanya dengan minyak Krisma, tapi dengan minyak keberagaman budaya.

Perjumpaan dengan Yesus mengubah segalanya, Saulus bertobat menjadi Paulus, Simon menjadi Petrus. Pembenci menjadi pencinta Kristus, penyangkal menjadi batu karang tempat jemaat diletakkan.

Begitu juga dengan Diakon Bonifasius Mite, diharapkan menjadi Petrus dan Paulus untuk tetap menjadi pelayan yang setia dalam melayani umat dengan Kasih Kristus.

Misa diikuti oleh sekitar 600 umat, perwakilan dari PEMDA Kabupaten Ketapang, dan utusan umat dari berbagai Paroki di Keuskupan Ketapang. Turut hadir juga 10 suster dan 37 imam dari berbagai konggregasi.

Misa Berlangsung sangat meriah disertai dengan tarian dari suku Dayak dan Flores dalam pembukaan dan tarian pengantar persembahan. Selesai misa dilanjutkan dengan Makan “menjuang”, umat membawa makanan dari masing-masing dikumpulkan di satu tempat.

Prosesi pemakaian kasula RD. Bonifasius Mite oleh kedua orang tua.

Bapa Uskup dan tamu makan bersama di 20 stand makanan dari stasi-stasi yang ada di Paroki MRPD Air Upas. Dalam sambutannya, ketua panitia tahbisan Bruno Babo mengucapkan terima kasih kepada semua umat yang terlibat, dan mengharapkan supaya Romo Boni bisa menjadi Imam yang baik, taat kepada uskup dan menghormati senior serta siap ditempatkan di mana saja.

Imam kelahiran Nagekeo Flores ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam perayaan tahbisan. Imamat adalah perutusan mewartakan kasih Allah.

Selanjutnya romo baru ini akan ditempatkan di Paroki Santo Martinus Balai Berkuak.

(TRIKA / Penulis : RD. Mardianus Indra, Editor : Frans Doni)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar anda
Masukkan nama anda di sini